Kalian tahu rasanya Rindu, ia Rindu yang dibawa kemana aja berat.. waduh sudah serasa beban.. makanya jangan rindu nanti kamu gx kuat hee

Hari ini aku bermain ke salah satu rumah sahabatku, ia lebih muda dariku dan sudah berkeluarga dengan 2 orang anak laki-laki. aku mengunjunginya karena itu tadi, aku kesepian di rumah sendirian di masa lockdown karena virus corona ini, aktivitas dihentikan, aku kepingin pulang ke rumah kakakku,namun apa daya, mereka belum memberikan isyarat untuk ketempatnya, ya mungkin khawatir virus corona,  kemungkinan menjelang lebaran, aku baru bisa pulang.
Rindu, amat sangat rindu, dan dalam banget tahu kerinduan ini. sendrian, yang nelpon gx ada, yang nanyain kabar juga gx ada... aku tuh sedih jadinya

Kembali ke rumah sahabatku, di sana, lagi-lagi aku iri dengan kehangata dan kasih sayang serta perhatiannya seorang ibu kepada anaknya. bagiamana tidak, sahabatku itu baru selesai melahirkan, tentu saja perhatian seorang ibu melebihi segalanya, sambil bermaja dengan ibunya, aku pun merasakan betapa hangatnya mereka. aku juga ingin seperti itu, diperlakukan begitu, namun aku hanya bisa terhenyuh, karena aku sendiri.
Ibuku sudah meninggal ketika aku berusia 3 tahun, jadi wajar saja jika aku mereasakan ingin diperhatikan iya toh. (aku sebenarnya menangis, tapi aku pura-pura melucon biar aku gx terlalu berat)

Aku punya saudara perempuan smeuanya ada 6 orang, aku anak ke 7 anak bungsu. Ayahku membesarkan kami ber 7 dengan keterbatasan dan semampunya, namun kami semua bahagia, walau sosok ibu tidak berada di dekat kami. sayangnya seorang kakak tidak smaa dengan seorang Ibu.
sebelumnya aku pernah membuat sebuah tulisan judulnya"Aku pikir ibuku semuanya bagiku" tidak kusangka aku mendapat peringkat ke 2 dari tulisanaku,namun aku malu dan aku meminta untuk tidak mempost tulisanku kepada penerbit.
dalam tulisan tersebut, aku berkata bahwa tidak ada ibu, ke 6 saudaraku sebagai penggantinya, itu benar namun tidak sepenuhnya, karena bagiku saudaraku juga tdak bisa semaksimal mengarahkan kasih sayangnya kepadaku, karena mereka semua mempunyai keluarga maisng-masing.

sebenarnya apa yang ingin ku sampaikan bahwa, Ibu segalanya, walau ia lebih dulu meninggalkan ku, tapi ketika ia mengandungku, aku setiap hari ia belai dlaam perutnya, walau ketidak aku tumbuh, ia tidak pernah bisa merasakan masa-masaku dari balita hingga aku dewasa.
Tetap aku rindu. karena Ibu lebih dulu dariku.
Tetap aku seayang, walau Allah lebih sayang padamu

Aku pernah meminta pada Allah, Ya Rabb, aku ingin memiliki seorang ibu dan merasakan perhatian tulus dan kasih sayangnya walau ia berasal dari ibu suamiku.
coba bayangkan, betapa aku haus akan kasih sayang seorang ibu. kini usiaku memasuki 30 tahun, Hebat barru kali ini aku berani mengatakan betapa aku inginkan Ibuku.
walaupun ayahku sudah 4 kali menikah, dengan wanita yang berbeda, namun aku belum pernah sekalipun memanggil mereka semua dengan sebutan Ibu.

Comments